Kamis, September 18, 2008

Kamis, September 18, 2008 - 2 comments

Curhat Pagi

Pagi, meskipun tak begitu pagi sudah menanti di depan jalan yang sama. menunggu, terkadang duduk sejenak, terkadang mencuri baca, terkadang menengok jam HP, terkadang dengan manyun, terkadang dengan panik, terkadang dengan tawa, terkadang dengan salam para tetangga. lalu ia-pun tiba. bukan sesiapa, hanya mobil mikrolet yang berwarna biru dengan tumpangan dari daerah 'bawah'. kadang sepagi ini sesak tapi anak sekolah lagi libur, juga bukan hari pasar, kantor pun buka agak telat (pemakluman bagi bulan ramadhan, pegawai keenakan tidur-tiduran). tak sabar sebuah tulisan berderet di hadapanku, menggelitik hati... aku tersinggung!

Ada orang-orang besar dengan gelar besar. tapi kebesaran itu bermula dari satu prinsip yang dipegang teguh. satu saja, kecil saja tapi istiqamah.

tengoklah ke belakang. Investasi 'Utsman telah memakmurkan seluruh madinah. Enterpreneurship 'Abdurrahman bin Auf telah membangun keseimbangan pasar yang sebelumnya dikungkung hegemoni yahudi. keuletan petani seperti Abu Thalhah telah menjamin ketahan pangan Madinah. kemahiran Asy-Syifa' telah menjaga kesehatan penduduk Madinah. Administrasi ala 'Umar bin Khattab membuat negerinya sentausa. kejelian accounting Abu 'Ubaidah telah menjaminkan keadilan dan pemerataan ekonomi masyarakat. kelihaian perang Khalid telah membuka wilayah-wilayah baru. Kecerdikan diplomasi 'Amr bin Al Ash telah menaklukan banyak tanah tanpa darah

maka kini, mungkin dalam keterbatasan kita, bercita-cita tinggilah.. kerjakan semua yang kau bisa sampai batas kelelahan menghampiri. malam ini, saat kau rasakan pegal di punggung, ngilu di kaki dan nyeri di sendi, berbaringlah bertafakur di tempat tidur. burmuhasabahlah sambil merilekskan tubuhmu. rasakan kenyamanan istirahat yang sangat. lalu bolehlah engkau bersenandung seperti yang dialntunkan Hijjaz :
Selimuti diriku.... dengan sutra kasih sayangMu...
Agar lenan nanti.... kumimpikan surga yang indah... Abadi...
Pabila kuterjaga... dapat lagi kurasai....
betapa harumnya... wangian surga firdausi

(Salim A Fillah, Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim)

Begitu jauh sudah jalan yang dulu kupikir takkan sanggup kutempuh. sama seperti jalan yang terlewati setiap paginya. tapi masih sama.. masih tak bisa seutuhnya berdedikasi. aku malu pada predikat 'akhwat' yang melekat erat pada jilbab besar ini. aku malu karena sering kali harus minta izin ini dan itu pada syura-syura. aku malu... karena aku diberi hidayah, dan aku belum mampu mensyukurinya. aku malu... karena sering kali merasa terdzhalimi oleh 'dakwah' padahal tak semua manusia diberi nikmat berada di jalan ini...

Pagi, dan belum lagi beranjak dari dhuha, ada linangan panas. meski aku puasa dan harusnya mengontrol emosi, kumohon ya Allah... biarkan aku menangis, izinkan aku sesaat saja merenungi dan mensyukuri betapa kasih sayang-Mu menyelimutiku TIAP HARI. izinkan aku mengadu tentang hati dan jiwa yang lemah ini... izinkan aku terpaku bahwa betapa aku begitu menyia-nyiakan rahmat-Mu....

jika... tak kujaga... jika tersiakan tanpa sadarku.... jangan cabut ia dari dalam dadaku Ya Rabb!



Di Perjalanan Maros-Makassar...

saat hati ini lelah
saat ku ingin merebah
biarkan aku menangis... karena Kau selalu tahu bahwa aku selalu kembali pada-Mu

2 Comment:

Subhanallah Ukhti ....

Saya sangat setuju sekali dengan kalimat ini:

"Ada orang-orang besar dengan gelar besar. tapi kebesaran itu bermula dari satu prinsip yang dipegang teguh. satu saja, kecil saja tapi istiqamah."

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang Istiqomah. Amin..

^_^.

Salam kenal dari Bandung.

Tidak banyak orang mampu memaknai masa, meski sekedar perenungan, salut.