Jumat, Juni 27, 2008

Jumat, Juni 27, 2008 - 2 comments

The Kite Runner


awalnya cuma iseng surfing di internet soalnya ga ada kerjaan di tempat KKN. trus Diz ingat pada sinopsis film yang diz nonton di TV beberapa waktu yang lalu. alhamdulillah ketemu ma sinopsis bukunya. ini sinopsis yang diz ambil dari bukukita.com smoga bisa nambah koleksi bacaan apalagi buku ini salah satu buku yang direkomendasikan untuk dibaca n dah memperoleh beberapa prestasi...oh iya kalo ga salah film-nya juga dah dirilis tapi diz belum dapat kasetnya sih and gak MAU beli bajakan! karena bukan cuma kualitas gambar aja tapi bahasa, suara dan kasetnya yang GAK banget deh! langsung aja deh....check it up!

Sinopsis buku "The Kite Runner" oleh Herrlich
Butuh waktu 1 minggu untuk menyelesaikan buku ini. Beberapa lembar pertama, pembaca dijelaskan akan hubungan yang terjalin antara Amir dan Hassan. Bagaimana ibu Amir melahirkan Amir lalu meninggal, bagaimana ibu Hassan meninggalkan Hassan setelah ia melahirkan, tanpa bersedia untuk memeluk Hassan untuk pertaam kali. Betapa kuatnya ikatan antara mereka, betapa tulusnya Hassan kepada Amir, dan betapa Amir tidak bisa mengambil keputusan: sebagai apakah ia menganggap Hassan.

Buku ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama, hampir menyerupai sebuah memoar. Emosi yang dimainkan oleh masing-masing tokohnya dalam buku ini sangatlah kuat. Bila tidak "aware" bahwa ini hanyalah novel, kita bisa dibawa seolah-olah Amir sendiri sedang menceritakan kisah hidupnya. Yap, seperti itulah kehebatan buku ini. Salut untuk Khaled Hosseini.

Amir dan Hassan tumbuh besar bersama. Hassan sangat setia dan tulus kepada Hassan. Sementara Amir tidak pernah bisa menganggap Hassan sebagai teman.

Amir hanyalah seorang anak kecil yang mati-matian ingin menyenangkan ayahnya, Baba. Amir menyalahkan dirinya sendiri atas kematian ibunya saat melahirkannya. Dan dari pandangannya, Hassan merebut kasih sayang Baba.

Pada suatu kali saat lomba layang-layang diadakan, Amir akhirnya berhasil menjadi pemenang, dan Hassan berlari untuk mengejar layang-layang terakhir yang putus untuk Hassan, tidak lupa dengan pesan: "Untukmu keseribu kalinya."

Di ujung gang dimana Hassan membela Amir dengan sepenuhnya, Amir malah lari. Lari, seperti pengecut. Dan Amir harus hidup dengan rasa bersalahnya, sementara Hassan tetap setia padanya. Sikap Hassan yang sangat setia pada Amir, malah membuat Amir menjadi seorang imsoniac, tersiksa oleh perasaan bersalah.

Setelah lebih dari 15 tahun tidak kembali ke Afganistan, Amir akhirnya kembali ke tanah tempat ia dilahirkan, tempat ia tumbuh bersama Hassan, tempat ia mengkhianati kesetiaan Hassan pada dirinya. Ia kembali dengan harapan bisa menebus rasa bersalahnya kepada Hassan, sebuah kesempatan untuk kembali menjadi baik.

Khaled Hosseini berhasil menciptakan dunia fiksi yang seakan-akan nyata. Semua karakter dan emosi digambarkan dengan sedetil-detilnya, sampai sampai kalau kita tidak menyadari ini hanyalah sebuah novel, kita akan menganggap buku ini adalah sebuah memoar.

Buku ini merupakan karya literatur dari penulis berbakat yang sayang bila dilewatkan, apalagi memang sudah berniat diibuat terharu-biru oleh Khaled Hosseini. :)

Satu kutipan yang benar-benar membuat saya terharu: For you a thousand times over, Untukmu keseribu kalinya.

2 Comment:

All I can say is nothing because your blog is not interesting to read.

Thanks to the owner of this blog. Ive enjoyed reading this topic.