Senin, Mei 05, 2008

Senin, Mei 05, 2008 - No comments

My Opinion on PEMIRA UNHAS

Makin panas, itulah mungkin yang sempat dirasakan ikhwah menjelang hari terakhir PEMIRA. well, nampaknya peta perpolitikan Unhas segera terbaca apalagi detik-detik terakhir ini banyak isu beredar bahwa dua kandidat lainnya bergabung untuk menyaingi PLC. Ooops!

sebenarnya bukan tema persaingan yang akan Diz angkat disini juga bukan tentang hangatnya PEMIRA Unhas saat ini tetapi lebih mengkhusus pada bagaimana kemudian mahasiswa mengusung demokrasi. ada tiga BEM yang menolak PEMIRA yakni BEM Fak. Tekhnik, BEM Fak Kesehatan Masyarakat, dan BEM (Tepatnya Senat) Fak. Sastra (Sekarang Fakultas Ilmu Budaya). sebenarnya bagi diz sendiri tidak masalah jika kemudian ketiga BEM ini memutuskan untuk hengkang dari BEM UH tapi satu hal yang sangat tidak fair ialah adanya pelarangan bagi mahasiswa dari ketiga Fakultas tersebut untuk mengikuti PEMIRA, ada yang bakal diblack list ada juga yang katanya melanggar moral, nah lho?

in my mind, keputusan BEM itu sendiri hanyalah keputusan sepihak yang tidak didiskusikan dengan mahasiswa fakultas setempat. buktinya : meski telah terjadi pelarangan ternyata banyak sekali mahasiswa dari Fak. Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Budaya yang sembunyi-sembunyi mengikuti PEMIRA. mereka datang ke TPS yang 'khusus dibuatkan bagi mahasiswa nekat' untuk menyumbangkan suaranya. sempat terjadi ketegangan karena ditengah-tengah kegiatan pencoblosan beberapa Mahasiswa FKM dilarang mencoblos sebelum ada rekomendasi khusus dari Ketua BEM, tapi mereka ngotot. setelah melalui negoisasi yang menegangkan akhirnya mereka diizinkan untuk memilih. see? ternyata memang BEM tidak bisa mencegah masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini.

orang-orang yang dulunya berbicara tentang arti penting demokrasi akhirnya juga menodai demokrasi itu sendiri. oh ya? iya dong! bukankah memaksakan kehendak kekuasaan pada masyarakat yang jelas-jelas memiliki kebebasan memilih adalah salah satu manipulasi kekuasaan yang dengannya demokrasi dimatikan?

Jangan pernah mengharap negara kita aman dari manipulasi dan korupsi jika para penerusnya sudah mempraktekan bibit kesewenangan di dunia dimana ia belajar menggugat ketidak-adilan. lucunya lagi.... para penerus ini sibuk mendemo para pemimpin yang culas dan licik tapi apakah mereka pernah berfikir apa kategori politik yang mereka jalankan di kampus mereka sendiri? jawablah dengan hati nurani

Makassar, hari kedua PEMIRA UH 2008
"Emang kenapa kalo pendukung PLC menulis begini?"

0 Comment: