Kamis, November 01, 2007

Kamis, November 01, 2007 - No comments

Di Suatu waktu di Kantin Bawah Kolong

Lagi, nuraniku tercabik. pagi ni dia duduk seperti hari-hari kemarin yang kutahu. meski beda tapi masih dengan busana lusuh, masih dengan tatap mata itu. sayu, penuh nanti nan rindu. keriput di sekujur tubuhnya sebenarnya selalu berkata yang terjadi pada dirinya, namun diamnya masih sama, dan mungkin akan selalu sama.

dia tak menanti sesiapa. siapa saja yang ingin menyapanya. dan mungkin karena ia lelah menanti disapa ia hanya menunggu pasrah. dan lelah itu meski tak bersembunyi selalu saja disembunyikannya.

ah...padahal hanya sederhana. "belilah jualanku ini karena aku butuh uang untuk hidup sehari-hariku". tapi semua orang nampaknya lebih memilih jualan yang lain, mungkin karena tak menarik?

apa yang sebenarnya membuatnya bertahan? mereka. mereka yang suka berdiskusi tentang arti hidup... dan karena itu mereka mengerti akan berbedanya hidup diantara kita, bukan mereka yang belajar mempertahankan hidup dengan mengambil hidup orang lain. mereka yang mengerti arti iba dengan membagi yang mereka punya.

dan dia masih disitu....biarlah dengan wajah sendu meski tak ingin disendukannya, agar masih disini... berbagi bersama mereka, meski mungkin tak lama lagi


Unhas, 1 november 2007

"memikirkan nasib mace2 yang digusur,
sekarang aku suka kelaparan mencari roti
yang biasanya kau jual di pojok-pojok kampus"

0 Comment: